Informasi dan Pengambilan Keputusan dalamSektor Publik

Cakupan Bahasan:
• Informasi
• Apa yang dilakukan manajer publik
• Manajemen Publik pada sisi Sistem Informasi
• Kebijakan Publik: Dukungan Sistem Informasi dalam Pengambilan Keputusan
• Model Kebijakan Publik
• Bagaimana TI mengubah proses manajemen
Informasi 

Manajemen “sektor” Publik
Pengambilan Keputusan
Informasi
• Data ≠ Informasi
• Data: merujuk pada fakta-fakta baik berupa angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal atau kode-kode tertentu dan semacamnya.
• Bila data tersebut telah di saring dan diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data tersebut berubah menjadi informasi.
• Informasi: semua data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pihak pemakai.
• Yang dipakai dalam pembuatan keputusan adalah informasi, bukan data.
• Informasi berkualitas tinggi menentukan efektivitas pengambilan keputusan

Syarat informasi yang baik (Kumorotomo)
• Ketersediaan (availability), sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi itu sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak memanfaatkannya.
• Mudah dipahami (comprehensibility), khususnya oleh pembuat keputusan, baik informasi tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin maupun strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang efektifnya keputusan manajemen
• Relevansi, informasi yang diperlukan adalah yang benarbenar relevan dengan permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
• Bermanfaat, informasi harus tersaji dalam bentuk yang memungkinkan pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan
Syarat informasi yang baik (cont.)
• Tepat waktu, informasi harus tersedia tepat pada waktunya, sangat penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak membuat keputusan yang krusial.
• Keandalan, informasi harus diperleh dari sumber yang dapat diandalkan kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang di sajikan.
• Akurat, informasi harus bersih dari kesalahan dan kekeliruan. Informasi harus jelas dan secara akurat mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
• Konsisten, informasi tidak boleh mengandung kontradiksi dalam penyajiannya, karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan keputusan.
Pengguna Sistem Informasi
• Sistem Informasi dikembangkan secara spesifik sebagai dukungan dalam pemecahan masalah.
• Konsep SIM Organisasi: Data 
Informasi, kemudian pegawai administrasi  pemecahan masalah.
• Pengguna Informasi dalam SIM: a. Manajer/pimpinan b. Non-manajer: 
Staf profesional 

Orang lain yang berkepentingan dengan suatu informasi.
Macam tingkat manajemen
• Tingkat perencanaan strategis (strategic planning level)
• Tingkat kendali manajemen (managemen control level)
• Tingkat kendali operasional (operational control level)

Apa yang dilakukan manajer?
Pandangan Henry Fayol tentang aktivitas manajer:
• Merencanakan apa yang mereka lakukan
• Berorganisasi untuk menjalankan rencana
• Mengisi organisasi dengan sumber daya yang dibutuhkan
• Mengarahkan sumber daya untuk melaksanakan rencana
• Mengendalikan sumber daya, dan menjaga tetap pada jalurnya Untuk menjalankan segala aktivitas tersebut, diperlukan informasi berkualitas dalam pengambilan keputusan untuk tiap tahapnya.
Peran Informasi Dalam Pengambilan Keputusan untuk Pemecahan Masalah Organisasi
• Pemecahan masalah merupakan aktivitas utama pimpinan menentukan berhasil tidaknya karier manajemen.
• Hasil pemecahan masalah solusi
• Kegiatan manajemen terpenting adalah memahami sistem sepenuhnya, untuk mengambil keputusan tepat yang akan dapat memperbaiki hasil sistem keseluruhan dalam batas tertentu.
• Dengan demikian pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan dari berbagai alternatif yang dapat bersifat kuantitatif atau kualitatif, alternatif yang terbaik untuk memecahkan suatu masalah atau menyelesaikan pertentangan.
• Pengambilan keputusan sektor publik

Kebijakan Publik
• Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mencapai tujuantujuan tertentu di masyarakat di mana dalam penyusunannya melalui berbagai tahapan.

Pendekatan dalam kebijakan publik
Dalam Kent E. Portney (1986), model kebijakan publik terbagi ke dalam beberapa pendekatan:
1. The Policy Making Process “Public policy not as a product of government action but as political process” Proses Pembuatan Kebijakan Publik: 1) Pemunculan & pembentukan masalah kebijakan – Problem Formation 2) Perumusan Kebijakan – Policy Formulation 3) Penerimaan & Pengadopsian Kebijakan – Policy Adoption 4) Pelaksanaan Kebijakan – Policy Implementation 5) Penilaian & Evaluasi Kebijakan - Policy Evaluation

Pendekatan dalam kebijakan publik
Dalam Kent E. Portney (1986): 2. The Causes and Consequences of Public Policies “Public policy focuses on either intended or unintended impacts of govermental decisions or nondecisions” “Public policy is not a process but a result” 1) Masukan Kebijakan – Public Policy Inputs 2) Proses Konversi – Policy Conversion Process 3) Keluaran Kebijakan - Public Policy Outputs 4) Hasil/Dampak Kebijakan - Public Policy Outcomes 5) Umpan-Balik Kebijakan - Public Policy Feedback

Pendekatan dalam kebijakan publik
Buku Kent E. Portney (1986): 3. The Public Policy Prescription “Public policy defined as what the governments should do in the future” Pendekatan ini mendefinisikan kebijakan publik sebagai apa yang seyogyanya dilakukan oleh pemerintah di waktu yang akan datang. Bersifat sangat teknis: simulation modeling, linear programming, queuning modeling, estimating future costs and benefits, dsb; Membuat asumsi secara implisit tentang sebab akibat suatu kebijakan; Mencoba menjawab pertanyaan tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan berbagai alternatif kebijakan yang mungkin bisa diadopsi; Mencoba menjawab semua masalah dengan analisis yang sistematis.


Proses Pengambilan Keputusan
Pandangan Herbert A Simon 1. Pemahaman (aktivitas intelijen), menyelidiki kondisi lingkungan yang menentukan keputusan, dimulai dengan pemeriksaan data mentah yang peroleh kemudian diolah dan diperiksa untuk di jadikan petunjuk dalam penentuan masalah. 2. Perancangan, merupakan proses memahami masalah untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji cara pemecahan masalah tersebut apakah bisa dilaksanakan. 3. Pemilihan, menentukan arah tindakan tertentu dari semua alternatif arah tindakan yang tersedia. 4. Penetapan*, pengambilan keputusan untuk menetapkan tindakan yang akan dilaksanakan * Aktivitas Peninjauan, menilai pilihan-pilihan masa lalu.

Unsur dalam Pengambilan Keputusan
Selain Informasi yang baik, unsur pendukung a.l.:
• Model, menunjukkan suatu gambaran masalah secara kuantitatif atau kualitatif.
• Kriteria, menunjukkan tujuan dari masalah keputusan, apabila terjadi pertentangan maka kriteria kompromi/alternatif harus dirumuskan.
• Pembatas, menunjukkan faktor-faktor tambahan yang harus dipertimbangkan dalam pemecahan masalah keputusan.
• Optimalisasi, bila masalah keputusan telah diuraikan dengan sejelas-jelasnya (model), manajer menentukan apa yang diperlukan (kriteria) dan apa yang diperbolehkan (pembatas), maka pada titik ini pengambil keputusan siap memilih penyelesaian yang terbaik atau optimum.
Jenis Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan Keputusan Terprogram, biasanya merupakan tanggapan otomatis terhadap kebijakankebijakan yang telah ditentukan sebelumnya. Semua masalah yang sifatnya berulang dan menjadi kebiasaan sehari-hari dengan parameter-parameter yang dirumuskan dengan baik memberi kemungkinan untuk pengambilan keputusan terprogram.
2. Pengambilan keputusan tidak Terprogram, menunjukan proses yang berhubungan dengan masalah-masalah yang tidak jelas. Masalah-masalah tersebut biasanya kompleks, hanya sebagian parameter yang diketahui dan mempunyai banyak hal yang sifatnya mungkin atau tidak pasti

Hubungan: SIM –Tahap Pengambilan Keputusan
• Pemahaman, SIM melakukan penyelidikan dalam rangka pemeriksaan data baik dengan cara yang telah di tentukan maupun cara khusus.
• Perancangan, SIM mengandung model-model keputusan untuk mengolah data dan memprakarsai pemecahan alternatif.
• Pemilihan, SIM menyajikan hasil rancangan dalam suatu bentuk yang memudahkan pengambilan keputusan.
• Penetapan, SIM berubah tugas menjadi pengumpulan data untuk umpan balik dan penilaian di kemudian hari.

Struktur SIM dalam Peng. Keputusan
Didasarkan Atas Aktivitas Manajemen
1. Pengambilan keputusan tingkat STRATEGIS: Penetapan tujuan, kebijakan dan petunjuk umum, penetapan sasaran dan strategi organisasi, pencapaian keberhasilan organisasi secara keseluruhan. Keputusan strategis di tandai oleh banyaknya ketidakpastian dan berorientasikan masa depan. Keputusan ini menentukan rencana jangka panjang yang mempengaruhi seluruh organisasi
Struktur SIM dalam Peng. Keputusan
Didasarkan Atas Aktivitas Manajemen
2. Pengambilan keputusan tingkat TAKTIS: Pencapaian sumber daya taktik pencapaian, penyususanan badget dan monitoring budget. Pengambilan keputusan ini berkaitan dengan kegiatan jangka pendek dan penentuan sumberdaya untuk mencapai tujuan jangka pendek.
Struktur SIM dalam Peng. Keputusan
Didasarkan Atas Aktivitas Manajemen
3. Pengambilan keputusan tingkat TEKNIS: Penggunaan fasilitas yang ada dan sumber daya secara efektif dan efisien dalam melaksanakan aktivitas dalam batas-batas budget. Pengambilan keputusan teknis adalah suatu proses untuk menjamin agar tugas-tugas khusus dapat dilaksanakan dengan cara efektif dan efisien.

Ragam SIM dalam Peng. Keputusan
1. SDS (Structured Decision System)
2. DSS (Decision Support System)
3. GDSS (Group Decision Support System)

Komentar

  1. Online Casino | Kadang Puntar
    Play the best online casino games and get the best bonuses and promotions kadangpintar from Kadang Puntar! Play games for real money and win big.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Informasi & Organisasi Publik